A. Menguji Daya Hantar Listrik Berbagai Larutan Untuk Membedakan Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit
1. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.Meskipun ada larutan yang berupa gas misalnya udara dan ada yang berupa padat misalnya paduan logam,namun yang dimaksudkan larutan disini adalah larutan cair.
2. Satuan konsentrasi
a. % Massa
b. % Volume
Untuk larutan yang sangat encer, konsentrasi sering ditunjukkan dalam bpj (bagian per juta) atau ppm (part per million).
BPJ
1 BPJ
· Kemolaran = Molaritas = M
Adalah banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutan
M=
M= M= M=
· Pengenceran
Pada pengenceran suatu larutan,jumlah mol zat terlarut tidak berubah,yang berubah adalah volum dan konsentrasi larutan.
Karena mol zat terlarut = V M encer, maka :
= =
dua larutan sejenis yang konsentrasinya berbeda dicampurkan,maka:
M campuran =
=
· Kemolalan (m)
Adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg zat pelarut.
M=
Fraksi mol zat A = X A
=
+
3. Larutan Elektrolit dan non elektrolit
Larutan elektrolit adalah suatu larutan yang dapat manghantarkan arus listrik. Contoh:garam dapur,KOH,NaOH.Sifat penghantar listrik ini disebabkan oleh adanya ion-ion positif maupun ion negative yang tersebar di dalamnya. Logam- logam alkali golongan IA dan alkali tanah golongan IIA, pada umumnya mudah larut dalam air dimana atom-atomnya mudah menangkap elektron dan menjadi ion negatif dalam larutannya. Peristiwa pelepasan dan penangkapan elektron di dalam suatu laritan inilah penyebab adanya elektron yang mengalir dan disebut arus listrik searah atau direct circuit (DC). Larutan elektrolit pada umumnya berasal dari larutan senyawa-senyawa ion, yaitu basa dengan garam dan dari senyawa kovalen polar yaitu asam.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sebagai contoh misalnya larutan gula tebu atau sukrosa (C12H22O11) larutan gula buah atau glukosa (C6H12O6) dan urea (CO(NH2)2
Berikut ini adalah data eksperimen yang bertujuan untuk menguji daya hantar listrik beberapa larutan dalam air.
Tabel Pengujian Daya Hantar Listrik Beberapa Larutan Dalam Air
No | Bahan | Rumus | Lampu | Pengamatan pada elektron |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. | Akuades Garam dapur Kalium hidroksida Natrium nitrat Hydrogen klorida Asam sulfat Ammonia Cuka Etanol Gula Urea | H2O NaCl KOH NaNO3 HCl H2SO4 NH3 CH3COOH C2H3OH C12H22O11 CO(NH2)2 | Tidak menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Tidak menyala Tidak menyala Tidak menyala Tidak menyala Tidak menyala | Gelembung gas Gelembung gas Gelembung gas Gelembung gas Gelembung gas Gelembung gas Gelembung gas |
a. Elektrolit kuat
Zat – zat yang dilarutkan dalam air sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion-ion.
Contoh : NaOH(aq) ® Na+(aq) + OH(aq)
MgCl2 (aq) ® Mg2+ + Cl(aq)
b. Elektrolit lemah
Zat – zat yang jika diuraikan dalam air sedikit mengalami ionisasi
Contoh : CH3COOH ® CH3COO + H+
NH4OH ® NH4 + + OH
Berikut ini diberikan perbedaan elektrolit kuat dengan elektrolit lemah di dalam tabel sebagai berikut :
Elektrolit kuat | Elektrolit lemah |
· Dalam air terionisasi sempurna seluruhnya · Dalam larutan tidak ada molekul zat terlarut · Jumlah ion dalam larutan banyak · Menunjukkan daya hantar listrik yang kuat | · Dalam air terionisasi sebagian (tidak seluruhnya) · Dalam larutan masih banyak molekul zat terlarut · Jumlah ion dalam larutan sedikit · Menunjukkan daya hantar listrik lemah |
B. Mengklarifikasi Berbagai Larutan
1. Pengertian Konsep Asam Basa menurut Arthenius
Menurut arthenius asam adalah zat-zat yang dalam air melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH-. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+ sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH-.
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam. Sedangkan ion negative yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh 1 molekul basa disebut valensi basa.
Tabel Beberapa Jenis Asam
Rumus Asam | Nama Asam | Reaksi Ionisasi | Valensi Asam | Sisa Asam |
HF | Asam Flurida | HF ® H+ + F- | 1 | F- |
HCl | Asam Klorida | HCl ® H+ + Cl- | 1 | Cl- |
HCN | Asam Sianida | HCN ® H + CN | 1 | CN- |
H2S | Asam Sulfide | H2S ® 2H- + S2- | 2 | S2- |
HNO3 | Asam Nitrat | HNO3 ® H+ + NO3 | 1 | NO3 |
H2SO4 | Asam Sulfat | H2SO4 ® 2H+ + SO4 | 2 | SO4 |
H3PO4 | Asam Fosfat | H3PO4 ® 3H+ + PO43- | 3 | PO43- |
HClO4 | Asam Perklorat | HclO4 ® H+ + | 1 | ClO4 |
HCOOH | Asam Format | HCOOH ® H+ + HCOO- | 1 | HCOO |
CH3COOH | Asam Asetat | CH3COOH ® H++ CH3COO- | 1 | C6H5COO- |
C6H5COOH | Asam Benzoat | C6H5COOH ® H + C6H5COO- | 1 | CH3COO |
H2C2O4 | Asam Oksalat | H2C2O4 ® 2H+ + C2O42- | 2 | C2O42- |
Tabel Beberapa Basa
Rumus Basa | Nama Basa | Reaksi Ionisasi | Valensi |
NaOH | Natrium Hidroksida | NaOH ® Na+ + OH- | 1 |
KOH | Kalium Hidroksida | KOH ® K+ + OH- | 1 |
Mg(OH)2 | Magnesium Hidroksida | Mg(OH)2 ® Mg2+ + 2OH- | 2 |
Ca(OH)2 | Kalsium Hidroksida | Ca(OH)2 ® Ca2+ + 2OH- | 2 |
Sr(OH)2 | Stronsium Hidroksida | Sr(OH)2 ® Sr2+ + 2OH- | 2 |
Ba(OH)2 | Barium Hidroksida | Ba(OH)2 ® Ba2+ + 2OH- | 2 |
Al(OH)3 | Alumuunium Hidroksida | Al(OH)3 ® Al3+ + 3OH- | 3 |
Fe(OH)2 | Besi (I) Hidroksida | Fe(OH)2 ® Fe2+ + 2OH- | 1 |
Fe(OH)3 | Besi (II) Hidroksida | Fe(OH)3 ® Fe3+ + 3OH- | 3 |
2. Derajat Keasaman (pH)
Konsentrasi ion H+ atau ion OH- dalam larutan adalah kecil sekali. Contoh masing-masing ion itu dalam air murni pada suhu kamar mempunyai konsentrasi 1 x 10-7 M.
Nilai pH sama dengan negatif logaritama ion H+ dalam larutan.
pH = -log [H+]
Dalam larutan yang bersifat netral : pH = POH = 7
Dalam larutan yang bersifat asam : pH < 7
Dalam larutan yang bersifat basa : pH > 7
3. Indikator Universal
Indicator asam basa mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam maupun basa, misalnya lakmu, berwarna merah pada larutan bersifat asam, dan biru pada larutan basa. Indicator tersebut tidak memperlihatkan warna yang cukup berarti pada batas-batas pH tertentu, untuk itu digunakan indicator universal untuk menentukan pH larutan. Batas-batas pH dimana indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator.
Tabel Trayek perubahan warna dari beberapa indikator universal
Indikator | Trayek Perubahan Warna | Perubahan Warna |
Metal Jingga Metil Merah Bromtimol Biru Fenolffalen | 2,9 – 4,0 4,2 – 6,3 6,0 – 7,6 8,3 – 10,0 | Merah – kuning Merah – kuning Kuning – biru Tidak berwarna merah |
Indikator – indikator itu member warna yang berbeda tergantung pH larutan.
Tabel Daerah pH indikator universal
pH | Warna Indikator Universal |
£ 3 4 5 6 7 8 9 ³10 | Merah Merah jingga Jingga Kuning Hijau kekuning – kuningan Biru kehijau – hijauan Biru Ungu |
Beberapa indikator yang sering digunakan dalam laboratorium kimia, diantaranya kertas lakmus merah dan biru, fenolftalein, metal merah, metal jingga, bromtimol biru, dan indikator universal.
Beberapa tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator, misalnya daun mahkota, bunga berwarna, kunyit, wortel dan bit.
Jika kertas lakmus merah dan biru dicelupkan berturut-turut ke dalam air suling, larutan cuka dapur dan air kapur, maka terjadi perubahan warna kertas lakmus seperti pada tabel A
Tabel A
No | Bahan | Perubahan Warna Lakmus | |
Merah | Biru | ||
1. 2. 3. | Air suling Larutan cuka dapur Air kapur | Merah Merah Biru | Biru Merah Biru |
Berdasarkan warna kertas lakmus pada tabel A, air suling tidak dapat mengubah warna lakmus merah. Zat seperti ini bersifat netral. Larutan cuka dapat mengubah lakmus biru menjadi merah. Larutan seperti ini bersifat asam. Sedangkan, air kapur dapat mengubah lakmus merah menjadi biru, larutan ini bersifat basa.
Dengan cara yang sama, kita dapat menguji larutan-larutan lain yang sering kita temukan, apakah larutan-larutan itu bersifat asam, basa atau netral. Hasil pengujian dari beberapa larutan dengan kertas lakmus dapat dilihat pada tabel B.
Tabel B
No. | Bahan | Perubahan Warna Lakmus | Sifat Larutan | |
Merah | Biru | |||
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. | Gula Amonia Hidrogen klorida Natrium hidroksida Natrium klorida Alcohol Natrium karbonat Air jeruk Air sabun Ammonium klorida | Merah Biru Merah Biru Merah Merah Biru Merah Biru Merah | Biru Biru Merah Biru Biru Biru Biru Merah Biru Merah | Netral Basa Asam Basa Netral Netral Basa Asam Basa Asam |
Berdasarkan hasil pengukuran dengan kertas lakmus, sifat lerutan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Larutan yang bersifat asam
2. Larutan yang bersifat basa, dan
3. Larutan yang bersifat netral
Tabel C. Pengujian Ekstrak Mahkota Bunga
No. | Bahan | Warna Ekstrak Mahkota Bunga | ||
Sepatu | Terompet | Kana | ||
1. 2. 3. | Air suling Larutan cuka dapur Air kapur | Merah Merah Hijau | Ungu Merah Hijau | Kuning Jingga Hijau muda |
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak mahkota bunga dapat bertindak sebagai indikator karena dapat berubah warna sesuai dengan lingkungannya.
4. Perhitungan pH untuk asam atau basa kuat dan lemah
Dalam laboratorium, harga pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator universal. Indikator universal diperdagangkan dalam bentuk pita kertas yang dilengkapi dengan peta warna, yang menunjukkan harga pH larutan tersebut.
Selanjutnya, akan dibandingkan pH beberapa larutan asam kuat dan asam lemah yang konsentarsinya sama, yaitu 0,1 molar dengan menggunakan indikator universal.
Dengan cara mencelupkan kertas indikator universal ke dalam masing-masing larutan HCL 0,1 M dan larutan CH3COOH 0,1 M akan diperoleh harga pH masing-masing larutan dengan mencocokkan harga pH pada peta warna tersebut.
Larutan HCl 0,1 M mempunyai pH = 1, sedangkan pH larutan CH3COOH 0,1 M adalah 3. Jadi, pada konsentrasi yang sama, harga pH asam lemah lebih besar dari pH asam kuat. Dengan data ini dapat diambil kesimpulan bahwa makin besar harga pH suatu larutan asam, makin lemah sifat asamnya dan makin kecil harga pH suatu larutan, makin kuat keasamannya.
Dengan cara yang sama, larutan NaOH 0,1 M dan larutan NH3 0,1 M dapat ditentukan harga pH masing-masing larutan tersebut, dan dapat diambil kesimpulan bahwa makin besar harga pH suatu larutan, makin kuat sifat basanya. Sebaliknya, makin kecil harga pH suatu larutan, makin lemah sifat basanya.
a. pH Larutan Asam
1) Asam Kuat
Asam kuat terionisasi sempurna. Konsentrasi ion H+ berkaitan dengan konsentrasi asamnya. Contoh larutan HCl 0,01 M
Reaksi ionisasi : HCl(aq) ® H+(aq) + Cl (aq)
0,01 M 0,01 M 0,01 M
[H+] = [HCl] = 0,01 M
pH = -log [H+] = -log 0,01
= 2
2) Asam lemah
Asam lemah terionisasi sebagian. Konsentrasi ion H+ dapat ditentukan jika derajat ionisasi atau tetapan ionisasi diketahui.
· Derajat ionisasi (a), adalah bilangan yang merupakan perbandingan antara jumlah zat yang terion dengan jumlah zat yang dilarutkan, harganya berkisar 0 sampai 1.
Elektrolit kuat yang terion sempurna mempunyai harga a = 1, sedangkan elektrolit lemah yang sebagian memperoleh harga a mendekati 0. Reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
HA (aq) [+(aq) = A (aq)
Mula-mula = M
Reaksi = -Ma + Ma + Ma
Setimbang = M ( 1 - a ) Ma Ma
Tetapan ionisasi asam (Ka) merupakan ukuran kekuatan asam, makin besar Ka, makin kuat asam.
[ H+ ] =
b. pH Larutan Basa
1) Basa Kuat
Basa kuat terionisasi sempurna. Konsentrasi ion H- berkaitan dengan konsentrasi basanya.
Contoh :
Ca(OH)2 0,05 M
Ca(OH)2 (aq) Ca2+ (aq) + OH- (aq)
0,05 M 0,05 M 0,05 M
HA(aq) H+(aq) + A (aq)
LOH(aq) L+(aq) + OH (aq)
H+(aq) + OH(aq) H2O(l)
Asam Basa Air
Air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Ion negatif sisa asam dan ion positif sisa basa akan bergabung membentuk garam, maka reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman.
Asam + Basa ® Garam + Air
2) Basa Lemah
Basa lemah terionisasi sebagian. Konsentrasi ion OH dapat ditentukan jika derajat ionisasi atau tetapan ionisasi basa (Kb) diketahui.
Larutan NH3 0,1 M ; Kb = 1 x 10-5
[OH] =
=
= 1 x 10-3,5 M
pH = -log [OH-]
= -log 1 x 10-3,5
= 3
pH = 14 – 3
= 11
Reaksi Asam dan Basa
Apabila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka sebagian ion H+ asam akan bereaksi dengan ion OH- basa membentuk air. Walaupun reaksi asam-basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (Garam) tidak selalu bersifat netral, tergantung pada kekuatan relative asam-basa penyusunnya.
· Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, contoh NaCl berasal dari asam kuat (HCl) dan basa kuat (NaOH)
· Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam, contoh NH4Cl berasal darri asam kuat (HCl) dan basa lemah (NH3)
· Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa, contoh NaCH3COO berasal dari basa kuat (NaOH) dan asam lemah (CH3COOH)
5. Penulisan Persamaan Reaksi Asam dan Basa
Secara umum persamaan reaksi antara asam dengan basa dapat dituliskan sebagai berikut :
Asam + Basa ® Garam + Air
Beberapa contoh persamaan reaksi asam dengan basa :
1. H2SO4 (aq) + 2NaOH(aq) ® Na2SO4 (aq) + 2H2O(l)
2. HCl(aq) + KOH(aq) ® KCl(aq) + H2O(l)
Posting Komentar
Butuh Bantuan Live? Silakan Hub Saya Via Facebook !