Jakarta: Digital Playground, salah satu
situs pornografi terbesar di dunia dinyatakan telah diretas. Kelompok
peretas telah mencuri 72 ribu alamat email dan password dari pengguna
situs tersebut.
Sebuah kelompok peretas tersebut dilaporkan berafiliasi dengan Anonymous, yaitu kata yang juga memiliki akses penuh ke 40 ribu rincian kartu kredit termasuk kode keamanan. Mereka mengatakan tidak akan menyalahgunakan data. "Kami melakukan ini karena mencintai permainan, bukan untuk keuntungan," tegasnya.
Lebih lanjut, para peretas mengklaim bahwa rincian kartu kredit semua disimpan dalam teks biasa, bukan dalam bentuk terenkripsi. Sebagai akibat dari serangan itu, Digital Playground dilaporkan telah berhenti menerima anggota baru.
Digital Playground merupakan sebuah studio film porno California yang besar dan memiliki bintang "dewasa" berkualitas. Tahun 2006, perusahaan ini digambarkan sebagai salah satu perusahaan lima besar dalam bisnis pornografi.
Graham Cluley, pakar keamanan internet Sophos mengatakan, "kelompok ini, tampaknya telah meraup sekitar 40 ribu rincian keuangan, termasuk nomor kartu kredit, nama, nomor CCV, dan tanggal kedaluwarsa, serta alamat email dan password dari 72 ribu pengguna.
"Selain merilis username, password dan rincian kartu kredit, kelompok peretas juga menikmati secara gratis beberapa 52 film dewasa," tambahnya.
Sumber : Liputan6.com,
Sebuah kelompok peretas tersebut dilaporkan berafiliasi dengan Anonymous, yaitu kata yang juga memiliki akses penuh ke 40 ribu rincian kartu kredit termasuk kode keamanan. Mereka mengatakan tidak akan menyalahgunakan data. "Kami melakukan ini karena mencintai permainan, bukan untuk keuntungan," tegasnya.
Lebih lanjut, para peretas mengklaim bahwa rincian kartu kredit semua disimpan dalam teks biasa, bukan dalam bentuk terenkripsi. Sebagai akibat dari serangan itu, Digital Playground dilaporkan telah berhenti menerima anggota baru.
Digital Playground merupakan sebuah studio film porno California yang besar dan memiliki bintang "dewasa" berkualitas. Tahun 2006, perusahaan ini digambarkan sebagai salah satu perusahaan lima besar dalam bisnis pornografi.
Graham Cluley, pakar keamanan internet Sophos mengatakan, "kelompok ini, tampaknya telah meraup sekitar 40 ribu rincian keuangan, termasuk nomor kartu kredit, nama, nomor CCV, dan tanggal kedaluwarsa, serta alamat email dan password dari 72 ribu pengguna.
"Selain merilis username, password dan rincian kartu kredit, kelompok peretas juga menikmati secara gratis beberapa 52 film dewasa," tambahnya.
Sumber : Liputan6.com,
With havin so much content do you ever run into any problems of plagorism or copyright violation?
BalasHapusMy blog has a lot of completely unique content I've either created myself or outsourced but it appears a lot of it is popping it up all over the internet without my authorization. Do you know any ways to help protect against content from being stolen? I'd genuinely appreciate it.
Also visit my web-site link building companies
Hi there to every single one, it's really a good for me to pay a visit this site, it contains valuable Information.
BalasHapusReview my homepage Read More
Howdy admin, I just wanted to give you a quick heads up that your Web link: http://www.
BalasHapusblogger.com/comment.g?blogID=3911041812350775628&postID=1455806173404885260 is being flagged as a possibly malicious web site in my internet browser opera.
I would highly suggest having somebody look into it.
You can lose a lot of readers due to this kind of problem.
Best of Luck.
Also visit my web page vatgiong.com