BAB I
PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI
Modul tentang membangun komitmen bagi dirinya dan orang lain ini
sebenarnya membahas mengenai berbagai permasalahan yang terkait dengan sikap
pantang menyerah terhadap keadaan serta memiliki semangat dan tahan uji. Secara
rinci modul ini membahas mengenai:
a.
Pantang menyerah, perilaku tepat waktu, tepat janji,
kepedulian terhadap mutu hasil pekerjaan
B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, siswa harus sudah memahami dan menguasai
pelajaran Ekonomi yang sudah di dapat di tingkat Sekolah Menengah Pertama.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Langkah-langkah penggunaan modul ini dalam kegiatan belajar mengajar
sebagai berikut :
1. Guru menentukan modul yang digunakan dalam
Kegiatan Belajar Mengajar
2.
Guru merlakukan tes kemampuan awal untuk mengetahui
sejauh mana siswa sudah memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan modul yang
akan dipelajari, apersepsi untuk memberikan pokok pikiran isi modul dan
memotivasi siswa agar belajar secara aktif dan mandiri.
3.
Siswa memahami ringkasan materi dan mencoba mengembangkan,
jika menemui kesulitan, gunakan glosarium dan diskusikan dengan teman sebangku
sebelum menanyakan kepada guru.
4. Siswa melakukan tugas pelatihan dengan
bimbingan guru
5. Siswa mengikuti evaluasi yang dilakukan
guru untuk mengukur kemampuan terhadap penguasaan kompetensi dasar yang
dipelajari.
6.
Siswa yang belum memenuhi standar tuntas, mengikuti
remidiasi dengan cara tes ulang, pengayaan materi atau melakukan tugas yang
diberikan oleh guru.
7.
Nilai tuntas dalam mempelajari modul yang ditentukan
oleh guru merupakan persyaratan untuk mempelajari modul kompetensi dasar
berikutnya.
8. Ciptakan situasi belajar yang kondusif
baik disekolah maupun di dunia usaha dan industri (DU/DI)
D. TUJUAN
Tujuan akhir yang diharapkan dan dikuasai oleh siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar adalah :
a)
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah
b)
Peserta didik dapat merumuskan masalah
c)
Peserta didik dapat menganalisis masalah
d)
Peserta didik dapat membuat alternative solusi
ditentukan berdasarkan analisis
E. KOMPETENSI
Kode kompetensi :
A
Kompetensi :
Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Sub Kompetensi :
1. Menerapkan sikap dan kerja prestatif.
Lingkup Belajar :
1. Aspek-aspek kewirausahaan
Ketrampilan : 1.
Pengertian perilaku kerja prestatif
2. Tujuan dan manfaat kerja prestatif
3. Prinsip
kerja prestatif
Sikap :
Disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri, realitas, Kerja Prestatif, Sopan, Ramah,
Rapi, Cermat.
BAB II
PEMELAJARAN
Kegiatan
1 : Menerapkan Sikap dan kerja prestatif
A. Rencana Kegiatan Peserta Didik :
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
Kegiatan
|
Tanda Guru
|
Ceramah
Diskusi
Tanya Jawab
Penugasa
|
2 x 45 menit
2 x 45 menit
2 x 45 menit
2 x 45 menit
|
|
|
|
6 JP
|
|
|
B. Kegiatan Belajar 1
b.1. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kewirausahaan
2. Siswa dapat mengetahui dan mengimplementasikan karakteristik
wirausahawan
3. Siswa dapat mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan seorang
wirausahwan
b.2. Uraian Materi
A.FAKTOR-FAKTOR YANG MENUNJUKKAN KOMITMEN TINGGI
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan
untuk melakukan sesuatu. Pentingnya penerapan komitmen tinggi bagi seorang
wirausahawan disebabkan bahwa keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat
tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi
adalah orang yang menaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha
bisnisnya sampai berhasil. Mereka mempunyai komitmen tinggi untuk menggunakan
sumber daya secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan ke arah pola
tingkah laku kewirausahaan.
Faktor-faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan
komitmen tinggi meliputi :
1.
Konsisten, Tegas dan Fair
Wirausaha yang konsisten, apa yang diputuskan hari ini
tidak diubah lagi pada hari berikutya. Wirausahawan yang tegas, menggunakan
prinsip yang diyakini kebenarannya dalam bertindak sehingga tidak ragu-ragu.
Wirausahawan yang fair, terbuka kepada siapa saja, mau mengatakan yang
sebenarnya secara obyektif dan dengan senang hati menerima saran dan kritik.
Wirausahawan yang konsisten, tegas dan fair akan menjadi wirausahawan yang
berkarisma, karena ciri-ciri dari karisma adalah konsiaten, tegas dan fair.
2.
Mercusuar
Wirausahawan yang dapat sebagai penerang dan dapat
sebagai pedoman bagi karyawannya dan rekan bisnisnya dapat dikatakan sebagai
mercusuar.
3.
Konsentrasi Pada Manusia
Wirausahawan yang mampu memperhatikan masalah-masalah,
keinginan dan perkembangan bawahannya adalah wirausahawan yang konsentrasi pada
manusia. Wirausahawan seharusnya bukan hanya berkonsentrasi pada tujuan dan
hasil, tetapi juga berkonsentrasi pada manusia. Dengan berkonsentrasi pada
manusia maka wirausahawan akan lebih mudah mencapai tujuan dan hasil.
B. MENERAPKAN PERILAKU TEPAT WAKTU
Dalam waktu yang relatif sangat pendek kita akan
menemukan kemungkinan-kemungkinan untuk maju atau mendapat suatu keberhasilan.
Seseorang yang ingin menjadi wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan
dan memandang waktu sebagai berikut :
- Tepat Waktu adalah Organisasi
Maksudnya adalah keseluruhan dari aktivitas kegiatan untuk mencapaisuatu
tujuan. Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai terdapat dalam
kesempatan yang relatif pendek. Perilaku
tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep-konsep dan
gagasan-gagasan.
- Tepat Waktu adalah Kekuasaan
Maksudnya adalah waktu yang dihadapi sekarang akan menentukan
kejadian-kajadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang
akan menentukan pula waktu selanjutnya. Dengan hasil yang diperoleh sekarang
akan dapat menguasai waktu-waktu yang akan datang.
- Tepat Waktu adalah Nilai Uang
Maksudnya adalah waktu yang tersedia dapat menghasilkan sesuatu yang
dapat dinilai dengan uang.
- Tepat Waktu adalah Ukuran
Maksudnya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu
dan berapa lama waktu yang diabaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian. Tepat
waktu juga dapat digunakan untuk mengukur bahwa seseorang dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan atau tidak.
- Petunjuk Menggunakan Waktu
Berkaitan dengan menerapkan perilaku tepat waktu, ada petunjuk untuk
membagi dan menerapkan tepat waktu, sebagai berikut :
a.
Biasakan membagi dan tepat waktu dalam kehadiran dengan
menyusun jadwal kegiatan.
b.
Membiasakan diri dalam bekerja konsentrasi penuh.
c.
Pemborosan
waktu akan menghambat kemajuan dan prestasi kerja.
d. Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan
di dalam hidup.
e.
Latihan
disiplin diri di dalam setiap melaksanakan tugas yang telah dijadwalkan.
C. MENERAPKAN PERILAKU TEPAT JANJI
Perilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh setiap
siswa disekolah, karena sifat ini akan mendatangkan kepercayaan. Kepercayaan
adalah modal utama dalam segala bidang usaha dan berusaha di manapun berada.
Potensi-potensi kepribadian dan perilaku tepat janji dapat menentukan kualitas
tingkah laku seseorang.
Ciri-ciri potensi kepribadian
seorang siswa sebagai calon wirausaha adalah :
a.
Bermoral tinggi dalam menepati janji
b.
Bersikap mental tinggi dalam menepati janjinya
c.
Terampil dalam berusaha
Penerapan perilaku tepat janji
para siswa dilingkungan sekolah, sebagai berikut :
a. Belajar dan membiasakan tepat janji waktu
sekolah
b.
Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar dan
tidak berbohong
c.
Merenungi kelengahan dan kelemahan yang terjadi pada
pribadi serta cara mengatasinya
d. Merenungkan keberhasilan dan kegagalan
dalam belajar, bekerja, dan berprestasi
e.
Menyadari
bahwa budaya menepati janji itu untuk mengisi kehidupan dalam belajar, berkarya
dan berprestasi
f.
Meningkatkan
disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji
D. MENERAPKAN KEPEDULIAN TERHADAP MUTU HASIL
KERJA
1. Elemen-elemen Kepedulian Terhadap Mutu
Kepedulian terhadap mutu atau kualitas memiliki
elemen-elemen sebagai berikut :
- Informasi mutu harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengawasi orang.
- Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaannya.
- Warga perusahaan harus merasa memiliki perusahaan.
- Kewenangan harus sebatas tanggung jawab.
- Kolaborasi, sinergi, bukan kompetensi, harus merupakan bisnis kerjasama
- Warga perusahaan merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya.
- Rasa keadilan harus ditanamkan.
2. Penampilan
Penampilan erat kaitannya
dengan kepedulian terhadap mutu hasil kerja baik penampilan wirausahawan yang
bersangkutan dalam bisnis barang dan jasa maupun penampilan hasil produksi.
a. Penampilan
Wirausaha dalam
penampilannya harus dapat memberikan contoh yang positif, diharapkan sebagai
berikut :
1)
Bermoral atau berakhlak baik dan jujur.
2) Melaksanakan tata karma yang baik.
3)
Memberi contoh teladan yang baik.
4)
Melaksanakan sopan santun.
5) Tolong menolong dengan sesama anggota
masyarakat.
6) Tenggang rasa dengan sesame anggota
masyarakat.
7)
Melaksanakan norma-norma masyarakat.
8) Hormat menghormati sesama anggota
masyarakat.
9)
Bebusana yang sopan.
10)
Berbicara yang baik.
Penampilan wirausaha yang baik tidak membiarkan calon
konsumen menunggu pelayan terlalu lama. Pelayanan wirausahawan yang baik dapat
menciptakan suasana bisnis yang menyenangkan, yakni :
1)
Ramah tamah dan sopan santun
2)
Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat
3)
Selalu bijaksana
4)
Cekatan, periang, dan mudah bergaul
b. Penampilan Produk
Ada tiga unsur
penampilan produk yaitu line ( garis
), form ( bentu ), dan colour ( warna ). Ketiga unsur tersebut
perlu dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh keindahan, keserasian dan
kesesuaian pada penampilan produk.
Penampilan produk diharapkan dan diharapkan pada
tiga pilihan, yaitu :
1) Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan
pada salah satu sasaran.
2) Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan
lebih banyak jenisnya untuk merebut pasar.
3)
Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan di
tengah-tengah pasaran.
Tujuan perusahaan menampilkan
produk yang baik adalah :
1)
Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera
konsumen.
2)
Menciptakan hasil produk yang berfaedah dan disenangi
konsumen.
3)
Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya.
E.
MENERAPKAN KOMITMEN TINGGI
TERHADAP PENGENDALIAN DIRI
Dengan komitmen tinggi dalam usahanya maka
wirausahawan akan :
1. Pantang menyerah
2. Memiliki semangat tinggi dan tahan uji dari setiap tantangan
penderitaan lahir
dan batin.
3. Memiliki kesabaran dan ketabahan dalam berusaha.
4. Selalu bekerja, berjuang
dan berkorban.
Seorang wirausaha harus memiliki sikap :
1. Ketabahan
Ketabahan artinya tetap dan kuat hati
menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam berusaha. Untuk mengatasi berbagai
macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara
pendirian bahwa kita harus sukses, harus maju untuk mencapai suatu tujuan.
2. Keuletan
Keuletan artinya tangguh, kuat dan tidak mudah
berputus asa. Seorang wirausaha yang memiliki keuletan berjuang adalah yang
tidak mengenal lelah dan pantang menyerah, tidak mengenal putus asa, dan selalu
mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Keuletan harus
ditunjang oleh perjuangan, pengorbanan, dan kepercayaan pada diri sendiri.
3. Disiplin
Disiplin artinya latihan dan ketaatan kepada
aturan. Disiplin merupakan suatu karakter yang bersifat perorangan dan
datang dari diri sendiri.
4.
Kerjasama
Kekuatan manusia tidak terletak pada kekuatan fisik atau jiwa semata,
tetapi pada kemampuan untuk
bekerja sama dengan orang lain. Dengan demikian akan terbina pergaulan yang
saling membantu dan bekerjasama. Kesediaan wirausaha dapat dilakukan dengan :
a. Keluarga sendiri
b. Orang-orang seprofesi
c. Masyarakat
d. Pemerintah
F.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENUNJUKKAN
KOMITMEN TINGGI
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan
untuk melakukan sesuatu. Pentingnya penerapan komitmen tinggi bagi seorang
wirausahawan disebabkan bahwa keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat
tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi
adalah orang yang menaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha
bisnisnya sampai berhasil. Mereka mempunyai komitmen tinggi untuk menggunakan
sumber daya secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan ke arah pola
tingkah laku kewirausahaan.
Faktor-faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan
komitmen tinggi meliputi :
1.
Konsisten, Tegas dan Fair
Wirausaha yang konsisten, apa yang diputuskan hari ini
tidak diubah lagi pada hari berikutya. Wirausahawan yang tegas, menggunakan
prinsip yang diyakini kebenarannya dalam bertindak sehingga tidak ragu-ragu.
Wirausahawan yang fair, terbuka kepada siapa saja, mau mengatakan yang
sebenarnya secara obyektif dan dengan senang hati menerima saran dan kritik.
Wirausahawan yang konsisten, tegas dan fair akan menjadi wirausahawan yang
berkarisma, karena ciri-ciri dari karisma adalah konsiaten, tegas dan fair.
2.
Mercusuar
Wirausahawan yang dapat sebagai penerang dan dapat
sebagai pedoman bagi karyawannya dan rekan bisnisnya dapat dikatakan sebagai
mercusuar.
3.
Konsentrasi Pada Manusia
Wirausahawan yang mampu memperhatikan masalah-masalah,
keinginan dan perkembangan bawahannya adalah wirausahawan yang konsentrasi pada
manusia. Wirausahawan seharusnya bukan hanya berkonsentrasi pada tujuan dan
hasil, tetapi juga berkonsentrasi pada manusia. Dengan berkonsentrasi pada
manusia maka wirausahawan akan lebih mudah mencapai tujuan dan hasil.
G. MENERAPKAN PERILAKU TEPAT WAKTU
Dalam waktu yang relatif sangat pendek kita akan
menemukan kemungkinan-kemungkinan untuk maju atau mendapat suatu keberhasilan.
Seseorang yang ingin menjadi wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan
dan memandang waktu sebagai berikut :
- Tepat Waktu adalah Organisasi
Maksudnya adalah keseluruhan dari aktivitas kegiatan untuk mencapaisuatu
tujuan. Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai terdapat dalam
kesempatan yang relatif pendek. Perilaku
tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep-konsep dan
gagasan-gagasan.
- Tepat Waktu adalah Kekuasaan
Maksudnya adalah waktu yang dihadapi sekarang akan menentukan
kejadian-kajadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang
akan menentukan pula waktu selanjutnya. Dengan hasil yang diperoleh sekarang
akan dapat menguasai waktu-waktu yang akan datang.
- Tepat Waktu adalah Nilai Uang
Maksudnya adalah waktu yang tersedia dapat menghasilkan sesuatu yang
dapat dinilai dengan uang.
- Tepat Waktu adalah Ukuran
Maksudnya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu
dan berapa lama waktu yang diabaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian. Tepat
waktu juga dapat digunakan untuk mengukur bahwa seseorang dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan atau tidak.
- Petunjuk Menggunakan Waktu
Berkaitan dengan menerapkan perilaku tepat waktu, ada petunjuk untuk
membagi dan menerapkan tepat waktu, sebagai berikut :
a.
Biasakan membagi dan tepat waktu dalam kehadiran dengan
menyusun jadwal kegiatan.
b.
Membiasakan diri dalam bekerja konsentrasi penuh.
c.
Pemborosan
waktu akan menghambat kemajuan dan prestasi kerja.
d. Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan
di dalam hidup.
e.
Latihan
disiplin diri di dalam setiap melaksanakan tugas yang telah dijadwalkan.
H. MENERAPKAN PERILAKU TEPAT JANJI
Perilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh setiap
siswa disekolah, karena sifat ini akan mendatangkan kepercayaan. Kepercayaan
adalah modal utama dalam segala bidang usaha dan berusaha di manapun berada.
Potensi-potensi kepribadian dan perilaku tepat janji dapat menentukan kualitas
tingkah laku seseorang.
Ciri-ciri potensi kepribadian
seorang siswa sebagai calon wirausaha adalah :
a.
Bermoral tinggi dalam menepati janji
b.
Bersikap mental tinggi dalam menepati janjinya
c.
Terampil dalam berusaha
Penerapan perilaku tepat janji
para siswa dilingkungan sekolah, sebagai berikut :
g.
Belajar
dan membiasakan tepat janji waktu sekolah
h.
Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar dan
tidak berbohong
i.
Merenungi kelengahan dan kelemahan yang terjadi pada
pribadi serta cara mengatasinya
j.
Merenungkan
keberhasilan dan kegagalan dalam belajar, bekerja, dan berprestasi
k. Menyadari bahwa budaya menepati janji itu
untuk mengisi kehidupan dalam belajar, berkarya dan berprestasi
l.
Meningkatkan
disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji
I.
MENERAPKAN
KEPEDULIAN TERHADAP MUTU HASIL KERJA
1. Elemen-elemen Kepedulian Terhadap Mutu
Kepedulian terhadap mutu atau kualitas memiliki
elemen-elemen sebagai berikut :
- Informasi mutu harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengawasi orang.
- Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaannya.
- Warga perusahaan harus merasa memiliki perusahaan.
- Kewenangan harus sebatas tanggung jawab.
- Kolaborasi, sinergi, bukan kompetensi, harus merupakan bisnis kerjasama
- Warga perusahaan merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya.
- Rasa keadilan harus ditanamkan.
2. Penampilan
Penampilan erat
kaitannya dengan kepedulian terhadap mutu hasil kerja baik penampilan
wirausahawan yang bersangkutan dalam bisnis barang dan jasa maupun penampilan
hasil produksi.
a. Penampilan
Wirausaha dalam
penampilannya harus dapat memberikan contoh yang positif, diharapkan sebagai
berikut :
11)
Bermoral atau berakhlak baik dan jujur.
12) Melaksanakan tata karma yang baik.
13)
Memberi contoh teladan yang baik.
14)
Melaksanakan sopan santun.
15) Tolong menolong dengan sesama anggota
masyarakat.
16) Tenggang rasa dengan sesame anggota
masyarakat.
17)
Melaksanakan norma-norma masyarakat.
18) Hormat menghormati sesama anggota
masyarakat.
19)
Bebusana yang sopan.
20)
Berbicara yang baik.
Penampilan wirausaha yang baik tidak membiarkan calon
konsumen menunggu pelayan terlalu lama. Pelayanan wirausahawan yang baik dapat
menciptakan suasana bisnis yang menyenangkan, yakni :
5)
Ramah tamah dan sopan santun
6)
Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat
7)
Selalu bijaksana
8)
Cekatan, periang, dan mudah bergaul
b. Penampilan Produk
Ada tiga unsur
penampilan produk yaitu line ( garis
), form ( bentu ), dan colour ( warna ). Ketiga unsur tersebut
perlu dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh keindahan, keserasian dan
kesesuaian pada penampilan produk.
Penampilan produk diharapkan dan diharapkan pada
tiga pilihan, yaitu :
4) Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan
pada salah satu sasaran.
5) Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan
lebih banyak jenisnya untuk merebut pasar.
6)
Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan di
tengah-tengah pasaran.
Tujuan perusahaan menampilkan
produk yang baik adalah :
4)
Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera
konsumen.
5)
Menciptakan hasil produk yang berfaedah dan disenangi
konsumen.
6)
Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya.
J.
MENERAPKAN KOMITMEN TINGGI
TERHADAP PENGENDALIAN DIRI
Dengan komitmen tinggi dalam usahanya maka wirausahawan
akan :
1. Pantang menyerah
2. Memiliki semangat tinggi dan tahan uji dari setiap tantangan
penderitaan lahir
dan batin.
3. Memiliki kesabaran dan ketabahan dalam berusaha.
4. Selalu bekerja, berjuang
dan berkorban.
Seorang wirausaha harus memiliki sikap :
1. Ketabahan
Ketabahan artinya tetap dan kuat hati
menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam berusaha. Untuk mengatasi berbagai
macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara
pendirian bahwa kita harus sukses, harus maju untuk mencapai suatu tujuan.
2. Keuletan
Keuletan artinya tangguh, kuat dan tidak mudah
berputus asa. Seorang wirausaha yang memiliki keuletan berjuang adalah yang
tidak mengenal lelah dan pantang menyerah, tidak mengenal putus asa, dan selalu
mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Keuletan harus
ditunjang oleh perjuangan, pengorbanan, dan kepercayaan pada diri sendiri.
3. Disiplin
Disiplin artinya latihan dan ketaatan kepada
aturan. Disiplin merupakan suatu karakter yang bersifat perorangan dan
datang dari diri sendiri.
4.
Kerjasama
Kekuatan manusia tidak terletak pada kekuatan fisik atau jiwa semata,
tetapi pada kemampuan untuk
bekerja sama dengan orang lain. Dengan demikian akan terbina pergaulan yang
saling membantu dan bekerjasama. Kesediaan wirausaha dapat dilakukan dengan :
a. Keluarga sendiri
b. Orang-orang seprofesi
c. Masyarakat
d. Pemerintah
Posting Komentar
Butuh Bantuan Live? Silakan Hub Saya Via Facebook !