BAB I
PENDAHULUAN

A.      DISKRIPSI
Modul tentang membangun komitmen bagi dirinya dan orang lain ini sebenarnya membahas mengenai berbagai permasalahan yang terkait dengan sikap pantang menyerah terhadap keadaan serta memiliki semangat dan tahan uji. Secara rinci modul ini membahas mengenai:
a.       Pantang menyerah, perilaku tepat waktu, tepat janji, kepedulian terhadap mutu hasil pekerjaan

B.      PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, siswa harus sudah memahami dan menguasai pelajaran Ekonomi yang sudah di dapat di tingkat Sekolah Menengah Pertama.

C.      PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Langkah-langkah penggunaan modul ini dalam kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :
1.       Guru menentukan modul yang digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar
2.       Guru merlakukan tes kemampuan awal untuk mengetahui sejauh mana siswa sudah memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan modul yang akan dipelajari, apersepsi untuk memberikan pokok pikiran isi modul dan memotivasi siswa agar belajar secara aktif dan mandiri.
3.       Siswa memahami ringkasan materi dan mencoba mengembangkan, jika menemui kesulitan, gunakan glosarium dan diskusikan dengan teman sebangku sebelum menanyakan kepada guru.
4.       Siswa melakukan tugas pelatihan dengan bimbingan guru
5.       Siswa mengikuti evaluasi yang dilakukan guru untuk mengukur kemampuan terhadap penguasaan kompetensi dasar yang dipelajari.
6.       Siswa yang belum memenuhi standar tuntas, mengikuti remidiasi dengan cara tes ulang, pengayaan materi atau melakukan tugas yang diberikan oleh guru.
7.       Nilai tuntas dalam mempelajari modul yang ditentukan oleh guru merupakan persyaratan untuk mempelajari modul kompetensi dasar berikutnya.
8.       Ciptakan situasi belajar yang kondusif baik disekolah maupun di dunia usaha dan industri (DU/DI)

D.      TUJUAN
Tujuan akhir yang diharapkan dan dikuasai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar adalah :
a)       Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah
b)       Peserta didik dapat merumuskan masalah
c)       Peserta didik dapat menganalisis masalah
d)       Peserta didik dapat membuat alternative solusi ditentukan berdasarkan analisis

E.      KOMPETENSI
Kode kompetensi                        : A
Kompetensi                  : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
Sub Kompetensi                          : 1. Menerapkan sikap dan kerja prestatif.
Lingkup Belajar                           : 1. Aspek-aspek kewirausahaan
Ketrampilan                 : 1. Pengertian perilaku kerja prestatif
                                                          2. Tujuan dan manfaat kerja prestatif
  3. Prinsip kerja prestatif
Sikap                                              : Disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif, inovatif, mandiri,    realitas, Kerja Prestatif, Sopan, Ramah, Rapi, Cermat.

BAB II
PEMELAJARAN

Kegiatan 1 : Menerapkan Sikap dan kerja prestatif

A.      Rencana Kegiatan Peserta Didik :
Kegiatan
Waktu
Tempat Kegiatan
Tanda Guru
Ceramah
Diskusi
Tanya Jawab
Penugasa
2 x 45 menit
2 x 45 menit
2 x 45 menit
2 x 45 menit



6 JP



B.      Kegiatan Belajar 1
b.1. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kewirausahaan
2. Siswa dapat mengetahui dan mengimplementasikan karakteristik wirausahawan
3. Siswa dapat mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan seorang wirausahwan
b.2. Uraian Materi
A.FAKTOR-FAKTOR YANG MENUNJUKKAN KOMITMEN TINGGI
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu. Pentingnya penerapan komitmen tinggi bagi seorang wirausahawan disebabkan bahwa keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang menaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Mereka mempunyai komitmen tinggi untuk menggunakan sumber daya secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan ke arah pola tingkah laku kewirausahaan.
Faktor-faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi meliputi :
1.       Konsisten, Tegas dan Fair
Wirausaha yang konsisten, apa yang diputuskan hari ini tidak diubah lagi pada hari berikutya. Wirausahawan yang tegas, menggunakan prinsip yang diyakini kebenarannya dalam bertindak sehingga tidak ragu-ragu. Wirausahawan yang fair, terbuka kepada siapa saja, mau mengatakan yang sebenarnya secara obyektif dan dengan senang hati menerima saran dan kritik. Wirausahawan yang konsisten, tegas dan fair akan menjadi wirausahawan yang berkarisma, karena ciri-ciri dari karisma adalah konsiaten, tegas dan fair.
2.       Mercusuar
Wirausahawan yang dapat sebagai penerang dan dapat sebagai pedoman bagi karyawannya dan rekan bisnisnya dapat dikatakan sebagai mercusuar.
3.       Konsentrasi Pada Manusia
Wirausahawan yang mampu memperhatikan masalah-masalah, keinginan dan perkembangan bawahannya adalah wirausahawan yang konsentrasi pada manusia. Wirausahawan seharusnya bukan hanya berkonsentrasi pada tujuan dan hasil, tetapi juga berkonsentrasi pada manusia. Dengan berkonsentrasi pada manusia maka wirausahawan akan lebih mudah mencapai tujuan dan hasil.
B.      MENERAPKAN PERILAKU TEPAT WAKTU
Dalam waktu yang relatif sangat pendek kita akan menemukan kemungkinan-kemungkinan untuk maju atau mendapat suatu keberhasilan. Seseorang yang ingin menjadi wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai berikut :
    1. Tepat Waktu adalah Organisasi
Maksudnya adalah keseluruhan dari aktivitas kegiatan untuk mencapaisuatu tujuan. Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai terdapat dalam kesempatan yang relatif pendek. Perilaku tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep-konsep dan gagasan-gagasan.
    1. Tepat Waktu adalah Kekuasaan
Maksudnya adalah waktu yang dihadapi sekarang akan menentukan kejadian-kajadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang akan menentukan pula waktu selanjutnya. Dengan hasil yang diperoleh sekarang akan dapat menguasai waktu-waktu yang akan datang.
    1. Tepat Waktu adalah Nilai Uang
Maksudnya adalah waktu yang tersedia dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.
    1. Tepat Waktu adalah Ukuran
Maksudnya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa lama waktu yang diabaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian. Tepat waktu juga dapat digunakan untuk mengukur bahwa seseorang dapat menyelesaikan tugas yang diberikan atau tidak.
    1. Petunjuk Menggunakan Waktu
Berkaitan dengan menerapkan perilaku tepat waktu, ada petunjuk untuk membagi dan menerapkan tepat waktu, sebagai berikut :
a.       Biasakan membagi dan tepat waktu dalam kehadiran dengan menyusun jadwal kegiatan.
b.       Membiasakan diri dalam bekerja konsentrasi penuh.
c.        Pemborosan waktu akan menghambat kemajuan dan prestasi kerja.
d.       Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan di dalam hidup.
e.        Latihan disiplin diri di dalam setiap melaksanakan tugas yang telah dijadwalkan.
C.      MENERAPKAN PERILAKU TEPAT JANJI
Perilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh setiap siswa disekolah, karena sifat ini akan mendatangkan kepercayaan. Kepercayaan adalah modal utama dalam segala bidang usaha dan berusaha di manapun berada. Potensi-potensi kepribadian dan perilaku tepat janji dapat menentukan kualitas tingkah laku seseorang.
Ciri-ciri potensi kepribadian seorang siswa sebagai calon wirausaha adalah :
a.       Bermoral tinggi dalam menepati janji
b.       Bersikap mental tinggi dalam menepati janjinya
c.        Terampil dalam berusaha
Penerapan perilaku tepat janji para siswa dilingkungan sekolah, sebagai berikut :
a.       Belajar dan membiasakan tepat janji waktu sekolah
b.       Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar dan tidak berbohong
c.        Merenungi kelengahan dan kelemahan yang terjadi pada pribadi serta cara mengatasinya
d.       Merenungkan keberhasilan dan kegagalan dalam belajar, bekerja, dan berprestasi
e.        Menyadari bahwa budaya menepati janji itu untuk mengisi kehidupan dalam belajar, berkarya dan berprestasi
f.        Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji
D.      MENERAPKAN KEPEDULIAN TERHADAP MUTU HASIL KERJA
1. Elemen-elemen Kepedulian Terhadap Mutu
Kepedulian terhadap mutu atau kualitas memiliki elemen-elemen sebagai berikut :
    1. Informasi mutu harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengawasi orang.
    2. Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaannya.
    3. Warga perusahaan harus merasa memiliki perusahaan.
    4. Kewenangan harus sebatas tanggung jawab.
    5. Kolaborasi, sinergi, bukan kompetensi, harus merupakan bisnis kerjasama
    6. Warga perusahaan merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya.
    7. Rasa keadilan harus ditanamkan.
2. Penampilan
                Penampilan erat kaitannya dengan kepedulian terhadap mutu hasil kerja baik penampilan wirausahawan yang bersangkutan dalam bisnis barang dan jasa maupun penampilan hasil produksi.
a. Penampilan
                Wirausaha dalam penampilannya harus dapat memberikan contoh yang positif, diharapkan sebagai berikut :
1)       Bermoral atau berakhlak baik dan jujur.
2)       Melaksanakan tata karma yang baik.
3)       Memberi contoh teladan yang baik.
4)       Melaksanakan sopan santun.
5)       Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat.
6)       Tenggang rasa dengan sesame anggota masyarakat.
7)       Melaksanakan norma-norma masyarakat.
8)       Hormat menghormati sesama anggota masyarakat.
9)       Bebusana yang sopan.
10)   Berbicara yang baik.
Penampilan wirausaha yang baik tidak membiarkan calon konsumen menunggu pelayan terlalu lama. Pelayanan wirausahawan yang baik dapat menciptakan suasana bisnis yang menyenangkan, yakni :
1)       Ramah tamah dan sopan santun
2)       Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat
3)       Selalu bijaksana
4)       Cekatan, periang, dan mudah bergaul
b. Penampilan Produk
                Ada tiga unsur penampilan produk yaitu line ( garis ), form ( bentu ), dan colour ( warna ). Ketiga unsur tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh keindahan, keserasian dan kesesuaian pada penampilan produk.
                Penampilan produk diharapkan dan diharapkan pada tiga pilihan, yaitu :
1)       Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan pada salah satu sasaran.
2)       Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut pasar.
3)       Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan di tengah-tengah pasaran.
Tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik adalah :
1)       Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera konsumen.
2)       Menciptakan hasil produk yang berfaedah dan disenangi konsumen.
3)       Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya.
E.      MENERAPKAN KOMITMEN TINGGI TERHADAP PENGENDALIAN DIRI
Dengan komitmen tinggi dalam usahanya maka wirausahawan akan :
1. Pantang menyerah
2. Memiliki semangat tinggi dan tahan uji dari setiap tantangan penderitaan lahir
    dan batin.
3. Memiliki kesabaran dan ketabahan dalam berusaha.
4. Selalu bekerja, berjuang dan berkorban.
                Seorang wirausaha harus memiliki sikap :
1. Ketabahan
                Ketabahan artinya tetap dan kuat hati menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam berusaha. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita harus sukses, harus maju untuk mencapai suatu tujuan.
2. Keuletan
                Keuletan artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Seorang wirausaha yang memiliki keuletan berjuang adalah yang tidak mengenal lelah dan pantang menyerah, tidak mengenal putus asa, dan selalu mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Keuletan harus ditunjang oleh perjuangan, pengorbanan, dan kepercayaan pada diri sendiri.
3. Disiplin
                Disiplin artinya latihan dan ketaatan kepada aturan. Disiplin merupakan suatu karakter yang bersifat perorangan dan datang dari diri sendiri.
4.       Kerjasama
Kekuatan manusia tidak terletak pada kekuatan fisik atau jiwa semata,
tetapi pada kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Dengan demikian akan terbina pergaulan yang saling membantu dan bekerjasama. Kesediaan wirausaha dapat dilakukan dengan :
a. Keluarga sendiri
b. Orang-orang seprofesi
c. Masyarakat
d. Pemerintah

F.       FAKTOR-FAKTOR YANG MENUNJUKKAN KOMITMEN TINGGI
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu. Pentingnya penerapan komitmen tinggi bagi seorang wirausahawan disebabkan bahwa keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang menaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Mereka mempunyai komitmen tinggi untuk menggunakan sumber daya secara lebih efisien yang akan mendorong perusahaan ke arah pola tingkah laku kewirausahaan.
Faktor-faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi meliputi :
1.       Konsisten, Tegas dan Fair
Wirausaha yang konsisten, apa yang diputuskan hari ini tidak diubah lagi pada hari berikutya. Wirausahawan yang tegas, menggunakan prinsip yang diyakini kebenarannya dalam bertindak sehingga tidak ragu-ragu. Wirausahawan yang fair, terbuka kepada siapa saja, mau mengatakan yang sebenarnya secara obyektif dan dengan senang hati menerima saran dan kritik. Wirausahawan yang konsisten, tegas dan fair akan menjadi wirausahawan yang berkarisma, karena ciri-ciri dari karisma adalah konsiaten, tegas dan fair.
2.       Mercusuar
Wirausahawan yang dapat sebagai penerang dan dapat sebagai pedoman bagi karyawannya dan rekan bisnisnya dapat dikatakan sebagai mercusuar.
3.       Konsentrasi Pada Manusia
Wirausahawan yang mampu memperhatikan masalah-masalah, keinginan dan perkembangan bawahannya adalah wirausahawan yang konsentrasi pada manusia. Wirausahawan seharusnya bukan hanya berkonsentrasi pada tujuan dan hasil, tetapi juga berkonsentrasi pada manusia. Dengan berkonsentrasi pada manusia maka wirausahawan akan lebih mudah mencapai tujuan dan hasil.

G.      MENERAPKAN PERILAKU TEPAT WAKTU
Dalam waktu yang relatif sangat pendek kita akan menemukan kemungkinan-kemungkinan untuk maju atau mendapat suatu keberhasilan. Seseorang yang ingin menjadi wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai berikut :
    1. Tepat Waktu adalah Organisasi
Maksudnya adalah keseluruhan dari aktivitas kegiatan untuk mencapaisuatu tujuan. Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai terdapat dalam kesempatan yang relatif pendek. Perilaku tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep-konsep dan gagasan-gagasan.
    1. Tepat Waktu adalah Kekuasaan
Maksudnya adalah waktu yang dihadapi sekarang akan menentukan kejadian-kajadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang akan menentukan pula waktu selanjutnya. Dengan hasil yang diperoleh sekarang akan dapat menguasai waktu-waktu yang akan datang.
    1. Tepat Waktu adalah Nilai Uang
Maksudnya adalah waktu yang tersedia dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.
    1. Tepat Waktu adalah Ukuran
Maksudnya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa lama waktu yang diabaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian. Tepat waktu juga dapat digunakan untuk mengukur bahwa seseorang dapat menyelesaikan tugas yang diberikan atau tidak.
    1. Petunjuk Menggunakan Waktu
Berkaitan dengan menerapkan perilaku tepat waktu, ada petunjuk untuk membagi dan menerapkan tepat waktu, sebagai berikut :
a.       Biasakan membagi dan tepat waktu dalam kehadiran dengan menyusun jadwal kegiatan.
b.       Membiasakan diri dalam bekerja konsentrasi penuh.
c.        Pemborosan waktu akan menghambat kemajuan dan prestasi kerja.
d.       Renungkanlah hal-hal yang menjadi tujuan di dalam hidup.
e.        Latihan disiplin diri di dalam setiap melaksanakan tugas yang telah dijadwalkan.
H.      MENERAPKAN PERILAKU TEPAT JANJI
Perilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh setiap siswa disekolah, karena sifat ini akan mendatangkan kepercayaan. Kepercayaan adalah modal utama dalam segala bidang usaha dan berusaha di manapun berada. Potensi-potensi kepribadian dan perilaku tepat janji dapat menentukan kualitas tingkah laku seseorang.
Ciri-ciri potensi kepribadian seorang siswa sebagai calon wirausaha adalah :
a.       Bermoral tinggi dalam menepati janji
b.       Bersikap mental tinggi dalam menepati janjinya
c.        Terampil dalam berusaha
Penerapan perilaku tepat janji para siswa dilingkungan sekolah, sebagai berikut :
g.        Belajar dan membiasakan tepat janji waktu sekolah
h.       Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar dan tidak berbohong
i.         Merenungi kelengahan dan kelemahan yang terjadi pada pribadi serta cara mengatasinya
j.         Merenungkan keberhasilan dan kegagalan dalam belajar, bekerja, dan berprestasi
k.       Menyadari bahwa budaya menepati janji itu untuk mengisi kehidupan dalam belajar, berkarya dan berprestasi
l.         Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji
I.        MENERAPKAN KEPEDULIAN TERHADAP MUTU HASIL KERJA
1. Elemen-elemen Kepedulian Terhadap Mutu
Kepedulian terhadap mutu atau kualitas memiliki elemen-elemen sebagai berikut :
    1. Informasi mutu harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengawasi orang.
    2. Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaannya.
    3. Warga perusahaan harus merasa memiliki perusahaan.
    4. Kewenangan harus sebatas tanggung jawab.
    5. Kolaborasi, sinergi, bukan kompetensi, harus merupakan bisnis kerjasama
    6. Warga perusahaan merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya.
    7. Rasa keadilan harus ditanamkan.
2. Penampilan
                Penampilan erat kaitannya dengan kepedulian terhadap mutu hasil kerja baik penampilan wirausahawan yang bersangkutan dalam bisnis barang dan jasa maupun penampilan hasil produksi.
a. Penampilan
                Wirausaha dalam penampilannya harus dapat memberikan contoh yang positif, diharapkan sebagai berikut :
11)   Bermoral atau berakhlak baik dan jujur.
12)   Melaksanakan tata karma yang baik.
13)   Memberi contoh teladan yang baik.
14)   Melaksanakan sopan santun.
15)   Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat.
16)   Tenggang rasa dengan sesame anggota masyarakat.
17)   Melaksanakan norma-norma masyarakat.
18)   Hormat menghormati sesama anggota masyarakat.
19)   Bebusana yang sopan.
20)   Berbicara yang baik.
Penampilan wirausaha yang baik tidak membiarkan calon konsumen menunggu pelayan terlalu lama. Pelayanan wirausahawan yang baik dapat menciptakan suasana bisnis yang menyenangkan, yakni :
5)       Ramah tamah dan sopan santun
6)       Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat
7)       Selalu bijaksana
8)       Cekatan, periang, dan mudah bergaul
b. Penampilan Produk
                Ada tiga unsur penampilan produk yaitu line ( garis ), form ( bentu ), dan colour ( warna ). Ketiga unsur tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh keindahan, keserasian dan kesesuaian pada penampilan produk.
                Penampilan produk diharapkan dan diharapkan pada tiga pilihan, yaitu :
4)       Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan pada salah satu sasaran.
5)       Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut pasar.
6)       Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan di tengah-tengah pasaran.
Tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik adalah :
4)       Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera konsumen.
5)       Menciptakan hasil produk yang berfaedah dan disenangi konsumen.
6)       Menciptakan produk yang mudah pemeliharaannya.
J.       MENERAPKAN KOMITMEN TINGGI TERHADAP PENGENDALIAN DIRI
Dengan komitmen tinggi dalam usahanya maka wirausahawan akan :
1. Pantang menyerah
2. Memiliki semangat tinggi dan tahan uji dari setiap tantangan penderitaan lahir
    dan batin.
3. Memiliki kesabaran dan ketabahan dalam berusaha.
4. Selalu bekerja, berjuang dan berkorban.
                Seorang wirausaha harus memiliki sikap :
1. Ketabahan
                Ketabahan artinya tetap dan kuat hati menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam berusaha. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita harus sukses, harus maju untuk mencapai suatu tujuan.
2. Keuletan
                Keuletan artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Seorang wirausaha yang memiliki keuletan berjuang adalah yang tidak mengenal lelah dan pantang menyerah, tidak mengenal putus asa, dan selalu mencari jalan yang lebih baik untuk maju dan mencapai sukses. Keuletan harus ditunjang oleh perjuangan, pengorbanan, dan kepercayaan pada diri sendiri.
3. Disiplin
                Disiplin artinya latihan dan ketaatan kepada aturan. Disiplin merupakan suatu karakter yang bersifat perorangan dan datang dari diri sendiri.
4.       Kerjasama
Kekuatan manusia tidak terletak pada kekuatan fisik atau jiwa semata,
tetapi pada kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Dengan demikian akan terbina pergaulan yang saling membantu dan bekerjasama. Kesediaan wirausaha dapat dilakukan dengan :
a. Keluarga sendiri
b. Orang-orang seprofesi
c. Masyarakat
d. Pemerintah









Jika Sudah Membaca di KLIK yaa :

Title Post: Modul A5 Kewirausahaan
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: HABBIL TKJ
Terimakasih sudah berkunjung di blog Habbil TKJ 1™, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar.


Artikel Menarik Lainya :

Posting Komentar




Butuh Bantuan Live? Silakan Hub Saya Via Facebook !

 
. Habbil TKJ 1™: Modul A5 Kewirausahaan - All Rights Reserved
Template by : Citra Blog | Didukung oleh : Allah SWT | Blogger | Google